Image of PANDANGAN FATIMA MERNISSI TERHADAP 
KESETARAAN GENDER DALAM AL-QUR’AN

Text

PANDANGAN FATIMA MERNISSI TERHADAP KESETARAAN GENDER DALAM AL-QUR’AN



Kesetaraan laki-laki dan perempuan selalu didengungkan baik di ranah domestik, lebih-lebih dalam ranah publik. Al-Qur’An sebagai pedoman utama umat Islam yang sangat menjunjung tinggi keadilan, kesetaraan serta kesempatan untuk berkarya bagi laki-laki maupun perempuan. Namun tidak jarang ia dikambing hitamkan, sebagai penyebab adanya unequality di masyarakat, khususnya masyarakat muslim. Dalam mengkaji tentang gender, seorang perempuan selalu menjadi titik permasalahan yang dipengaruhi oleh subjektifitas mufasir dan penafsiran dalam ayat Al-Qur’an. Perempuan dianggap sebagai inferior dan menjadi manusia nomer dua setelah laki-laki. Berangkat dari asumsi bahwa Al-Qur’an itu berlaku universal dan bersifat Shalih Li Kulli Zaman Wa makan, meskipun Al-Qur’an itu sendiri di masa lalu, dengan konteks dan lo kalitas sosial budaya tertentu. Secara teologis Al-Qur’an memang diyakini memiliki kebenaran yang mutlak, namun hasil penafsiran atas Al-Qur’an bersifat nisbi dan relatif, karena mengingat hasil dari penafsiran seorang mufassr lahir dalam situasi spesifik yang sarat dengan kondisi sosio-historis mufassirnya. Fatimma mernissi merupakan mufassir kontemporer sekaligus tokoh feminisime Muslim yang tertarik untuk memperjuangkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.
Penelitian ini merupakan sebuah upaya untuk mengetahui bagaimana pandangan kesetaraan gender menurut Fatima Mernissi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tersebut. Jenis penelitian yang digunkan dalam penelitian ini adalah Library Research yaitu penelitian yang berpijak pada penelusuran dan pengolahan data yang diproleh dari bahan pustaka tertulis. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitik dengan pendekatan sejarah (historical aproach). Penelitian ini mengasilkan beberapa kesimpulan, Pertama, Bahwa gender dan seks iti berbeda, seks merupakan kodrat Tuhan sedangkan gender merupakan bentukan sosio kultur masyarakat tertentu; Kedua, Kaum muslimin perlu membaca ulang (dekonstruksi) ayat-ayat yang selama ini kerap dikutip sebagai sumber justifikasi ketidakadilan relasi gender; Ketiga, Al-Qur’an memeiliki banyak ayat yang menyatakan tentang kesetaraan antara laki-laki dan Perempuan antara lain, Q.S. Al-Hujurat :13, Q.S. Ali-Imran :195.
Kata Kunci: Al-Qur’an, Gender, Fatima Mernissi.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit STAI DARUL KAMAL : KEMBANG KERANG.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
SKRIPSI
Subjek
Info Detail Spesifik
SKRIPSI MAHASISWA PRODI IAT STAI DARUL KAMAL NW KEMBANG KERANG
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini